Tujuan Pelaksanaan Demokratisasi di Sekolah
Tujuan
Pelaksanaan Demokratisasi di Sekolah
Seperti
sebuah negara, sekolah juga merupakan suatu organisasi, layaknya masyarakat
mini yang memiliki warga dan peraturan. Sekolah merupakan sebuah organisasi,
yakni unit sosial yang sengaja dibentuk oleh beberapa orang yang satu sama lain
berkoordinasi dalam melaksanakan tujuannya untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuannya yaitu mendidik anak-anak dan mengantarkan mereka menuju fase
kedewasaan, agar mereka mandiri baik secara psikologis, biologis, maupun
sosial. Dalam pendidikan demokrasi menekankan pada pengembangan ketrampilan
intelektual, ketrampilan pribadi dan sosial. Dalam dunia pendidikan haruslah
ada tuntutan kepada sekolah untuk mentransfer pengajaran yang bersifat akademis
ke dalam realitas kehidupan yang luas di masyarakat.
Demokrasi di
sekolah dapat diartikan sebagai pelaksanaan seluruh kegiatan di sekolah yang
sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Mekanisme berdemokrasi dalam politik tidak
sepenuhnya sesuai dengan mekanisme dalam kepemimpinan lembaga pendidikan, namun
secara substantif, sekolah demokratis adalah membawa semangat demokrasi
tersebut dalam perencanaan, pengelolaan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan
di sekolah sesuai dengan nilai-nilai Demokrasi Pancasila. Beane dan Apple
(1995: 7) dalam Rosyada (2004: 16) mengemukakan bahwa kondisi yang sangat perlu
dikembangkan dalam upaya membangun sekolah demokratis adalah sebagai berikut.
a.
Keterbukaan saluran ide dan gagasan,
sehingga semua orang bisa menerima informasi seoptimal mungkin.
b.
Memberikan kepercayaan kepada
individu-individu dan kelompok dengan kapasitas yang mereka miliki untuk
menyelesaikan berbagai persoalan sekolah.
c.
Menyampaikan kritik sebagai hasil
analisis dalam proses penyampaian evaluasi terhadap ide-ide, problem-problem
dan berbagai kebijakan yang dikeluarkan sekolah.
d.
Memperlihatkan kepedulian terhadap
kesejahteraan orang lain dan terhadap persoalan-persoalan publik.
e.
Adakepedulian terhadap harga diri,
hak-hak individu dan hak-hak minoritas.
f.
Pemahaman bahwa demokrasi yang
dikembangkan belumlah mencerminkan demokrasi yang diidealkan, sehingga
demokrasi harus terus dikembangkan dan bisa membimbing keseluruhan hidup
manusia.
g.
Terdapat sebuah institusi yang dapat
terus mempromosikan dan mengembangkan cara-cara hidup demokratis
Ciri-ciri
organisasi sekolah demokratis, sebagaimana dituliskan Rosyada (2004: 228-289)
dary buku karangan Tony Bush (48-50) adalah sebagai berkut:
a.
Sangat beorientasi negatif, yakni
bahwa manajemen harus didasarkan pada kesepakatan, apapun progam yang hendak
dikembangkan dan iimpementasikan harus didasarkan pada kesepakatan, dan tidak
hanya menjadi values tapi juga sebagai sebuah keyakinan, bahwa model
nilah yang terbaik.
b.
Pendekatan demokratis sangat layak
untuk organisasi dengan para anggota dari kalangan professional, yakni mereka
yang memiliki kemampuan teknis dan keterampilan, mereka memiliki otoritas dalam
keahliannya. Organisasi sekolah harus dikelola oleh kalangan-kalangan
profesional karena siswa memerlukan pembinaan dan pelayanan dari mereka yang
memiliki otoritas dalam bidangnya.
c.
Penanaman nila, kultur dan
kebiasaan-kebiasaan dalam organisasi dilakukan oleh anggota organisasi itu
sendiri, yang sudah dimulai sejak dalam fase pendidikan dan tahun-tahun pertama
mereka bekerja.
d.
Pengambilan putusan tentang berbagai
kebijakan penting dilakukan oleh sebuah komite dan tidak dilakukan secara
individual oleh seorang kepala dengan menggunakan otoritas kepimpinannya. Dan
semua unsur memiliki wakil dalam komite tersebut, yang harus
mempertanggungjawabkan keterlibatannya dalam komite terhadap konstituennya.
e.
Semua putusan ditetapkan dengan cara
konsensus atau kompromi dan sedapat mungkin dhindari polarisasi organisasi
karena perbedaan pendapat dan pandangan. Perbedaan dalam proses harus diakhiri
dengan konsensus dan atau kompromi, walaupun terkadang harus menghargai
kecenderungan masyarakat.
Secara
prinsip demokrasi tercipta karena adanya saling menghormati dan menghargai satu
sama lain. Keadaan ini menciptakan suasana kesetaraan tanpa sekat-sekat
kesukuan, agama, derajat atau status ekonomi. Dengan demikian manusia mempunyai
ruang untuk mengekspresikan diri secara bertanggung jawab. Situasi seperti
inilah yang seharusnya dibangun dalam dunia pendidikan, anak diajak untuk
mengembangkan potensi diri.
Post a Comment for "Tujuan Pelaksanaan Demokratisasi di Sekolah"