Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tinjauan Umum Kesiapan Belajar

Tinjauan Umum Kesiapan Belajar
Secara umum kesiapan belajar merupakan kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Kesiapan sering kali disebut dengan “readiness”. Seorang baru dapat belajar tentang sesuatu apabila di dalam dirinya sudah terdapat “readiness” untuk mempelajari sesuatu itu.

Kesiapan siswa untuk memulai belajar pada  awal kegiatan maupun  pada saat proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan  berlangsung sangat penting diperhatikan. Bila hal ini diabaikan maka siswa akan kesulitan belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan pada umumnya dianggap pelajaran yang membosankan oleh sebagian siswa. Dikarenakan materi yang di bahas selalu mengulang dari tingkat kelas rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Apabila pembelajaran dimulai pada saat siswa belum begitu siap untuk belajar. Siap belajar di sini berarti pada saat akan membuka pembelajaran siswa sudah siap menerima pelajaran pada saat itu. Ini dapat dilihat pada saat guru mulai mengucapkan salam pembuka, siswa sudah siap dengan buku dan alat tulisnya, perhatiannya tertuju kepada guru. Dengan kondisi seperti ini maka pembelajaran akan mudah dilanjutkan sesaui perencanaan yang telah ditentukan guru. Selain kondisi yang juga mempengaruhi kesiapan siswa dalam belajar atau proses penerimaan pembelajaran, untuk menghadapi kegiatan apersepsi siswa juga harus siap dalam hal materi yang akan disampaikan oleh guru sehingga pada bagian apersepsi siswa dengan cepat merespon pertanyaan yang telah di berikan oleh guru.

a.      Pengertian Kesiapan
Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Slameto (2010:113) “kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk member respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon”.

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Thorndike yang dikutip dalam Slameto (2010:114) “kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya”.

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Hamalik (2003:41) “kesiapan adalah keadaan kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan tujuan pengajaran tertentu”.

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Soemanto (1998:191) ada orang yang mengartikan readiness sebagai kesiapan atau kesediaan seseorang untuk berbuat sesuatu. Seorang ahli bernama Cronbach memberikan pengertian tentang readiness sebagai segenap sifat atau kekuatan yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu

Pengertian kesiapan diungkapkan oleh Djamarah (2002:35), “kesiapan  untuk  belajar  jangan  hanya diterjemahkan siap dalam arti fisik, tetapi juga diartikan dalam arti psikis  dan materil”. 
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan pengertian kesiapan adalah kondisi awal bagi siswa yang siap dalam melakukan suatu kegiatan belajar baik dalam arti siap fisik, psikis, dan materi.yang dialami oleh siswa sendiri dan mampu merespon segala tindakan dalam proses belajar di dalam kelas sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

b.      Faktor-faktor Kesiapan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Di bawah ini di kemukakan faktor-faktor kesiapan belajar dari beberapa pendapat, yaitu sebagai berikut:
1) Menurut Darsono (2000:27) faktor kesiapan meliputi:
a) Kondisi fisik yang tidak kondusif
Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang   dibutuhkan untuk belajar.
  b) Kondisi psikologis yang kurang baik
Misalnya gelisah, tertekan, dsb. merupakan kondisi awal yang  tidak  menguntungkan bagi kelancaran belajar.

2) Menurut Slameto (2010:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek,   yaitu:
a) Kondisi fisik, mental dan emosional
b) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan
c) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah
      dipelajari
3) Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor kesiapan meliputi:
     a) Kesiapan fisik
Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan lesu, mengantuk, dan sebagainya)
     b) Kesiapan psikis
Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi intrinsik.
     c) Kesiapan Materiil
Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, catatan dan lain-lain.

4) Menurut Soemanto (1998:191) faktor yang membentuk readiness,   meliputi:
a)      Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi; ini menyangkut  pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual.
b)      Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan tujuan individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dasar indikator kesiapan belajar adalah kondisi fisik siswa, mental, emosional, kebutuhan dan pengetahuan. Kondisi fisik yang dimaksud misalnya pendengaran, penglihatan, kesehatan. Kondisi mental menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, penyesuaian diri. Kondisi emosional konflik, tegang. Kebutuhan misalnya buku pelajaran, catatan pelajaran, perlengkapan. Pengetahuan misalnya membaca buku pelajaran, membaca berita di Koran atau internet.

c.       Prinsip-prinsip Kesiapan
1)    Menurut Slameto (2010:115) prinsip-prinsip kesiapan meliputi:
a.       Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi)
b.      Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh  manfaat dari pengalaman
c.       Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan
d.      Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.

2)      Menurut Soemanto (1998:192) prinsip bagi perkembangan     readiness  meliputi:           
a.     Semua aspek pertumbuhan berinteraksi dan bersama  membentuk  readiness.
b.     Pengalaman seseorang ikut mempengaruhi pertumbuhan fisiologis individu.
c.     Pengalaman mempunyai efek kumulatif dalam perkembangan fungsi-fungsi  kepribadian individu, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah.
d.    Apabila readiness untuk melaksanakan kegiatan tertentu terbentuk pada diri seseorang, maka saat-saat tertentu dalam kehidupan seseorang merupakan masa formatif bagi perkembangan pribadinya.

d.   Aspek-aspek Kesiapan
Menurut Slameto (2010:115) mengemukakan aspek-aspek kesiapan adalah:
1)      Kematangan (maturation)
Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai  akibat dari pertumbuhan dan perkembangan.
2)      Kecerdasan
Di sini hanya dibahas perkembangan kecerdasan menurut J. Piaget. Menurut dia perkembangan kecerdasan adalah sebagai berikut:
a.       Sensori motor periode (0 – 2 tahun)
Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensori motor dari yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks.
b.      Preoperational period (2 – 7 tahun)
Anak mulai mempelajari nama-nama dari obyek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa.
c.       Concrete operation (7 – 11 tahun)
Anak mulai dapat berfikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan yang akan dilakukannya, ia tidak lagi bertindak coba-coba salah (trial and error).
d.      Formal operation (lebih dari 11 tahun)
Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada obyek-obyek yang konkret serta:
1)      Ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui pemikirannya (dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan.
2)      Dapat mengorganisasikan situasi/masalah
3)      Dapat berfikir dengan betul (dapat berpikir yang logis, mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan  masalah/berpikir secara ilmiah)




b.         Pengertian Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar adalah kondisi awal suatu kegiatan belajar yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban yang ada pada diri siswa dalam mencapai tujuan pengajaran tertentu.

Pengertian kesiapan belajar diungkapkan oleh Djamarah (2002:35) “readiness sebagai kesiapan belajar adalah suatu kondisi seseorang yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan”. Maksud melakukan suatu kegiatan yaitu kegiatan belajar, misalnya mempersiapkan buku pelajaran sesuai dengan jadwal, mempersiapkan kondisi badan agar siap ketika belajar di kelas dan mempersiapkan perlengkapan belajar yang lainnya.

Pengertian kesiapan belajar diungkapkan oleh Djamarah (2008:39) menyatakan bahwa “kesiapan untuk belajar merupakan kondisi diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan kegiatan belajar”.
Pengertian kesiapan belajar diungkapkan oleh Wayan Nurkancana (1982:221) kesiapan belajar dapat diarikan sebagai sejumlah tingkat perkembangan yang harus dicapai oleh seseorang untuk dapat menerima suatu pelajaran baru. Kesiapan belajar erat hubungannya dengan kematangan. Kesiapan untuk menerima pelajaran baru akan tercapai apabila seseorang telah mencapai tingkat kematangan tertentu maka ia akan siap untuk menerima pelajaran-pelajaran baru.

Pengertian kesiapan belajar diungkapkan oleh Nasution (2011:179) “ kesiapan belajar kondisi-kondisi yang mendahului kegiatan belajar itu sendiri. Tanpa kesiapan atau kesediaan ini proses belajar tidak akan terjadi”. Pernyataan ini menerangkan bahwa hal-hal yang dilakukan oleh siswa atau ditunjukkan oleh perilaku siswa sebelum terjadinya proses belajar. Hal tersebut perlu dilakukan oleh siswa agar lebih mendukung terlaksananya proses belajar yang lebih optimal, jika dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki kesiapandalam menghadapi proses belajar tersebut.

Pengertian kesiapan belajar diungkapkan oleh Muhammad Ali (1987:15) “ kesiapan (readiness) yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu”.

Dari beberapa teori tentang kesiapan belajar diatas dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar adalah keadaan siswa yang siap untuk mengikuti proses beajar di dalam kelas baik sipa fisik, psikis maupun materi dan kesiapan belajar memiliki tiga aspek yang mempengaruhinya yaitu aspek perhatian, motivasi dan perkembangan kesiapan.

c.          Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar
Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar meliputi:
1)      Kesiapan fisik
Kesiapan fisik berkaitan erat dengan kesehatan yang akan berpengaruh pada hasil belajar dan penyesuaian sosial individu. Individu  yang kurang sehat mungkin kurangnya vitamin, badanya kurang energi untuk belajar. Hal ini dapat mempengaruhi pada kelancaran proses belajar. Begitupun sebaliknya jika badan tidak sakit (jauh dari gangguan lesu mengantuk, dan sebagainya). Hal ini akan memudahkan untuk belajar karena tidak ada gangguan dari kondisi fisiknya.
2)      Kesiapan psikis
Kesiapan psikis berkaitan dengan kecerdasan, daya ingat tinggi, kebutuhan yang terpuaskan, ada hasrat atau motivasi untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada perhatian.
3)      Kesiapan Materiil
Individu dalam mempelajari materi tentunya harus mempunyai bahan yang dapat dipelajari atau dikerjakan, misalnya buku bacaan, buku paket dari sekolah maupun diktat lain yang relevan digunakan sebagai bahan acuan belajar, mempunyai buku catatan dll. Dengan di dukung dengan berbagai sumber bacaan maka akan memberikan pengetahuan dan akan membantu siswa dalam merespon atas pertanyaan-pertanyaan dari guru terkait dengan pelajaran.

Selain factor-fakltor di atas  terdapat pula beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar agar terjadi kesiapan belajar menurut Thabrany (1994:49) sbb:
1)      Persiapan mental
Persiapan mental yang dimaksud adalah bahwa tekad untuk belajara benar-benar sudah siap. Menurut Djamarah (2002:58) persiapan mental merupakan upaya menumbuhkan sikap mental yang diperlukan dalambelajar.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa persiapan mental yang perlu dilakukan adalah:
1.     Memahami arti atau tujjuan belajar
2.     Kepercayaan pada diri sendiri
3.     Keuletan
2)      Persiapan sarana
Sarana yang dibutuhkan dlam belajar yaitu ruangan belajar dan perlengkapan belajar (Thabrany:48).  Ruang belajar mempunyai peranan penting yang cukup besar dalam menentukan aktivitas belajar siswa. Persyaratan yang diperlukan untuk ruang belajar adalah bebas dari gangguan, sirkulasi dan suhu udara yang baik, penerangan yang memadai,sedangkan perlengkaan belajar yang harus disiapkan dalam belajar berupa prabot belajar, buku pelajaran, buku catatan, LKS (Lembar Kerja Siswa), dan alat-alat tulis.

                                                                            

Post a Comment for "Tinjauan Umum Kesiapan Belajar"