Teori Belajar Piaget
Teori Belajar Piaget 
Teori ini
memandang bahwa  perkembangan  kognitif merupakan suatu proses genetik,
dengan bertambah umur seseorang, makin kompleks susunan sel syarafnya, makin
meningkat pula kemampuannya.  Mana kala
seseorang berkembang menjadi dewasa akan mengalami adaptasi biologis dengan
lingkungannya yang akan menyebabkan 
adanya perubahan kemampuan berpikir dalam struktur kognitifnya, dan
tingkatan itu bersifat hierarki. Seseorang mendapat  kecakapan intelektual pada umumnya
berhubungan dengan proses mencari keseimbangan antara apa yang dirasakan  diketahui pada satu sisi dengan  fenomena baru 
yang dihadapi  sebagai suatu
pengalaman atau persoalan. Bila seseorang dalam kondisi saat ini dapat
mengatasi situasi baru, keseimbangannya tidak terganggu, berarti  ia telah memperoleh kecakapan intelektual,
jika tidak  ia harus melakukan adaptasi
dengan lingkungannya.  
Alex
Moore  menjelaskan bahwa teori belajar Piaget
dapat membantu sensitifitas berpikir siswa, untuk disampaikan kepada guru
secara interaktif, guna memahami suatu konsep secara lengkap. Dengan  adanya keterlibatan siswa  dalam penataan struktur kognitif, maka siswa
dapat membentuk skema baru dari pengalaman dan informasi baru. Teori skema dari
Piaget melandasi pandangannya pada konstruktivisme., peran guru  dapat dilakukan sebagai fasilitator belajar.
2. Teori
Belajar Vygotsky
Teori ini
berpandangan bahwa perkembangan kognitif seseorang ditentukan oleh individu
sendiri secara aktif dan lingkungan sosialnya. Teori sosiogenesis dari Vigotsky
yang dikenal dengan revolusi sosial culturall mengemukakan 2 konsep, yaitu:
hukum genetic tentang perkembangan (genetic
law of development) dan Zone perkembangan proximal ( Zona of proximall development) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.   Genetic law of development 
Dalam penerapan hukum genetik tentang pembentukan
pengetahuan dan perkembangan  kognitif,
ia berpandangan bahwa kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melalui
tataran sosial, tempat orang bergaul dalam lingkungan sosialnya,  dan tataran psikologis  yang terjadi dalam diri orang yang
bersangkutan.  Lingkungan sosial sebagai
faktor primer dan konstitutif   terhadap
pengetahuan dan perkembangan kognitif seseorang.  Pada tataran psikologis, pengetahuan dan
perkembangan kognitif melaluii penguasaan dan internalisasi nilai dalam proses
sosial yang dialaminya.
Penerapan hukum genetik tentang perkembangan memunculkan
pemikiran bahwa bahan ajar hendaknya menyiapkan tugas-tugas yang memberii
kesempatan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang berhubungan
dengan materi yang dipelajari. Selanjutnya proses pemaknaan  dan mengkonstruksi pengetahuan dapat diperoleh,
setelah terjadinya proses internalisasi. Dalam hal ini belajar dan berkembang
merupakan 2 hal yang saling berkaitan dan menentukan pembentukan
pengetahuan  dani perkembangan kognitif
seseorang.
2.
Zone of Proximal Development (ZPD)
Vigotsky
menjelaskan bahwa kemampuan dan perkembangan kognitif seseorang dapat dibedakan
dalam dua tingkatan yaitu: Tingkat perkembangan aktual anak yang tampak dari
kemampuannya melaksanakan tugas-tugas atau memecahkan masalah secara mandiri,
dan tingkat perkembangan potensial  yang
tampak dari kemampuan seseorang menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan
masalah, ketika dibimbing oleh orang dewasa atau ketika bekerjasama dengan
teman sebaya. Jarak antara perkembangan actual dengan perkembangan potensial
disebut ZPD. ZPD dipandang sebagai
wilayah penyangga untuk mencapai taraf perkembangan kognitif semakin tinggi.
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan Cognitif Scaffolding, yaitu berupa bantuan  berupa petunjuk atau pedoman mengerjakan
tugas, langkah-langkah prosedur kegiatan, bagan alaur yang memudahkan seseorang
belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan perkembangan kognitifnya. 
3.
Teori belajar Robert M. Gagne   
Gagne
mengemukakan  teori pemrosesan informasi,
bahwa dalam pembelajaran  terjadi proses
penerimaan informasi, untuk kemudian diolah, sehingga  menghasilkan 
keluaran  dalam bentuk hasil
pembelajaran. Dalam pemrosesan informasi  terjadi 
adanya  interaksi  antara kondisiinternal dankondisi eksternal
individu. Peringkat  proses pembelajaran
menurut teori Gagne (1985)  dikutip oleh
Mohamad Surya (2004) terjadi melalui 8 fase yaitu: (1) motivasi, (2) pemahaman,
(3) pemerolehan; (4) penahanan; (5) ingatan kembali; (6) generalisasi; (7)
perlakuan, dan (8) umpan balik. Dalam 
setiap fase akan terjadi pemrosesan tertentu.  Selanjutnya 
Gagne mengemukakan  sembilan  langkah 
pembelajaran di kelas yaitu:
(1)    
Melakukan  tindakan untuk menarik perhatian siswa
(2)    
Memberikan
informasi  kepada siswa   tujuan pembelajaran dan topik yang dibahas
(3)    
Merangsang
siswa untuk memulai aktivitas pembelajaran.
(4)    
Menyampaikan
isi pelajaran yang dibahas sesuai dengan topik.
(5)    
Memberi
bimbingan  bagi aktivitas siswa dalam
pembelajaran
(6)     Memberikan
pemantapan kepada perilaku belajar siswa
(7)     Memberikan
umpan balik terhadap respon siswa
(8)    
Melaksanakan
penilaian proses dan hasil pembelajaran
(9)    
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengingat dan menggunakan hasil pembelajaran.
4.
Teori Belajar David Ausubel
Ausubel (1978)
mengatakan seseorang akan dapat belajar secara bermakna,
apabila ia dapat menghubungkan informasi yang diterima dengan apa yang telah
diketahui sebelumnya. Advance Organizer yang juga dikembangkan oleh Ausubel
merupakan penerapan konsepsi tentang struktur kognitif dalam merancang
pembelajaran. Penggunaan advance Organizer sebagai kerangka isi akan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari informasi baru, karena merupakan
kerangka  dalam bentuk  ringkasan konsep dasar tentang apa yang
dipelajari.
5. Teori
Belajar Jerome Bruner    
Menurut Bruner
(1995) perkembangan kognitif
seseorang terjadi melalui tiga tahap yaitu: 
1)       
Tahap
enaktif, seseorang  melakukan kegiatan
belajar  sebagai upaya untuk memahami
lingkungan sekitarnya, artinya dalam memahami dunia sekitarnya  anak menggunakan pengetahuan motorik
2)       
Tahap
ikonik, seseorang memahami obyek melalui visualisasi verbal, atau dalam bentuk
perumpamaan dan perbandingan
3)       
Tahap
simbolik,  adalah kemampuan belajar
seseorang telah melahirkan ideatau gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam berbahasa dan logika
Post a Comment for "Teori Belajar Piaget"