Pengertian Persepsi
- Pengertian
Persepsi
Manusia dalam berbagai
gerak kehidupannya memerlukan interaksi dengan faktor luar individu, untuk
berinteraksi dengan lingkungan setiap orang harus dapat menyerap atau menerima
unsur dari luar. Dalam hal ini lebih di arahkan pada penyerapan rangsangan fisik,
guna menyerap rangsangan fisik tersebut dikenal berbagai macam alat
penginderaan.
Menurut Rakhman (1951:
51)
“Persepsi
adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah
memberikan makna pada stimuli indrawi. Menafsirkan makna indrawi tidak hanya
melibatkan sensasi tetapi juga atensi akspektasi, motivasi dan memori”.
Pendapat diatas menerangkan
bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Stimulus atau rangsangan yang diterima individu melalui penginderaan akan
diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu otak dan terjadilah proses psikologis
sehingga individu menyadari apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar.
Pendapat mengenai persepsi tersebut di atas sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Bimo Walgito (1989: 53).
“Stimulus yang di indera
itu oleh individu diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu
menyadari, mengamati, apa yang di indera itu, inilah yang disebut persepsi”.
Menurut Sarlito Wirawan
Sarwono (1983:39)
“Persepsi adalah
kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap
suatu objek yang didalam proses tersebut terdapat tanggapan dan pengamatan
terhadap suatu objek”. Dari pendapat diatas persepsi dapat diartikan sebagai
kesan-kesan dan penafsiran seseorang terhadap objek tertentu. Sedangkan dilihat
dari keseluruhan, persepsi merupakan kemampuan seseorang untuk membedakan objek
yang satu dengan yang lainnya, yang didalam prosesnya dilalui dengan adanya
pandangan atau pengamatan yang berasal dari komponen pengetahuan sehingga akan
mempunyai gambaran yang dapat dinyatakan dalam prilaku terhadap objek tertentu.
Menurut Mar’at (1984:
22) berpendapat bahwa “Persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang
berasal dari pengamatan kognisi”. Persepsi itu dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman, proses belajar, cakrawala, dan pengetahuannya. Manusia mengamati
suatu objek psikologik ini dapat berupa kejadian, ide atau situasi tertentu.
Faktor pengalaman, proses belajar atau sosialisasi memberi bentuk dan struktur
terhadap apa yang dilihat sedangkan pengetahuan dan cakrawala memberikan arti
terhadap objek psikologis tersebut.
Berdasarkan pendapat
Mar’at dapat ditarik kesimpulan bahwa
Persepsi adalah pendapat seseorang terhadap sesuatu berdasarkan pada
pengamatan, pengetahuan dan pengalaman. Dalam kaitannya dengan judul penelitian
ini, maka peneliti memberikan pengertian persepsi sebagai pengamatan,
pengetahuan dan pengalaman pedagang kaki lima (PKL) pasar bambu kuning Bandar
Lampung terhadap Pelaksanaan Perda No. 8 Tahun 2000 dalam Wilayah Kota Bandar
Lampung Tahun 2007.
a. Syarat-Syarat Mengadakan Persepsi
Menurut Bimo Walgito
(1993 : 54), seseorang agar dapat mengadakan persepsi ada beberapa syarat yang
harus dipenuhi yaitu:
a. Adanya obyek yang dipersepsikan : obyek menimbulkan
stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus yang datang dari
luar langsung mengenai alat indera (reseptor). Dapat datang dari dalam yang
langsung mengenai saraf penerima atau (sensoris). Yang bekerja sebagai
reseptor.
b. Alat indera atau reseptor yaitu merupakan alat untuk
menerima stimulus disamping itu harus ada pula syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan
sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
c. Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi sesuatu
diperlukan atau pula adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai
suatu persiapan dalam mengadakan persepsi, dari hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa untuk mengadakan persepsi ada syarat-syarat yang bersifat fisik atau
kealmaan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses persepsi
berlangsung sbb:
1.
Stimulus mengenai alat indera, ini merupakan proses
yang bersifat kealmaan (fisik)
2. Stimulus kemudian dilangsungkan ke
otak oleh syaraf sensoris, proses merupakan proses fisiologis
3. Di otak sebagai pusat susunan urat
syaraf yang jadi proses yang akhirnya individu dapat menerima melalui alat
indera. Proses yang terjadi dalam otak ini merupakan proses psikologis.
b. Hal-hal yang Mempengaruhi Persepsi
Suatu obyek dapat
dipersepsikan secara berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain. Hal ini
disebabkan oleh beberapa aspek diantaranya:
a. Perhatian : biasanya seseorang tidak menanamkan
seluruh rangsangan yang ada disekitarnya sekaligus tetapi akan memfokuskan
perhatian terhadap satu atau dua obyek saja. Perbedaan fokus ini akan
menyebabkan perbedaan persepsi.
b. Set yaitu : harapan seseorang akan rangsangan yang
timbul misalnya seorang pelari yang siap start terhadap set bahwa akan
terdengar bunyi pistol disaat harus lari
c. Kebutuhan : kebutuhan sesaat maupun menetap pada diri
seseorang akan mempengaruhi persepsi orang tersebut
d. Sistem Nilai : Sistem Nilai yang berlaku dalam suatu
masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi orang tersebut
e. Ciri kepribadian : Misal A dan B bekerja disuatu
kantor, A seorang yang penakut akan memperspsikan atasannya sebagai tokoh yang
menakutkan sedangkan si B seorang yang penuh percaya diri menganggap atasannya
yangdapat diajak bergaul seperti orang biasa lainnya
f. Gangguan Kejiwaan : Hal ini akan menimbulkan kesalahan
persepsi yang disebut halusinasi
g. Sistem Nilai yang berlaku pada masyarakat mempengaruhi
terhadap persepsi seseorang (Sarlito Wirawan, 1983 : 13 – 14).
2.
Pengertian Pedagang
Menurut
Graeme J. Hugo (dalam Manning dan Effendi, 1996:355) menggolongkan para
pedagang didalam tiga kategori:
1.
Penjual borongan, yaitu para wiraswasta yang memodali
dan mengorganisir distribusi barang-barang dagangan
2.
Pengecer besar, dibedakan dalam dua kelompok. Pertama
pedagang-pedagang besar, termasuk pengusaha warung. Warung adalah kios atau
kedai yang biasanya terbuat dari bahan-bahan yang tidak permanen, sering
terletak pada ruang kosong manapun di sepanjang tepi jalan atau pojok depan
sebuah halaman rumah. Tempatnya permanen, dalam arti bahwa bangunannya tidak
berpindah-pindah dari hari ke hari, tetapi kekuatan penggunaan tempat itu
bergantung pada persetujuan atau kerelaan dari pemilik tanah dan tata tertib
pemerintah setempat. Kelompok lain yang termasuk kategori ini adalah pedagang
pasar, yaitu mereka yang memiliki hak atas tempat yang tetap di dalam kelompok
pasar.
3.
Pengecer kecil, mencakup baik pedagang pasar yang
berjualan di luar pasar, ditepi jalan maupun mereka yang menempati kios-kios
dipinggiran pasar yang besar. Perbedaan mereka dari pengecer besar adalah bahwa
mereka hanya membayar sedikit saja untuk menggunakan tempat-tempat itu sebagai
lokasi berdagang (termasuk kategori ini adalah Pedagang Kaki Lima). Tidak
seperti halnya para pedagang yang memperoleh tempat yang tetap dalam
pasar-pasar resmi.
Post a Comment for "Pengertian Persepsi "