Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Hasil Belajar

Pengertian Hasil Belajar
Salah satu tugas dari guru adalah mengadakan suatu proses evaluasi. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa, salah satunya adalah prestasi belajar siswa. Informasi ini sangat berguna untuk memperjelas sasaran dalam pembelajaran.

Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa.  Hasil belajar merupakan dua unsur kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan.
Menurut Rayandra (2011: 20),
Belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku peserta didik karena adanya pengalaman belajar.  Perubahan perilaku itu dapat berupa bertambanya pengetahuan, diperolehnya keterampilan atau kecekatan, dan berubahnya sikap seseorang yang telah belajar.  Pengetahuan dan pengalaman diperoleh melalui pintu gerbang alat indra peserta didik.  Karena itu diperlukan rangsangan (menurut teori behaviorisme) atau informasi (menurut teori kognitif) sehingga respon terhadap rangsangan atau informasi yang telah diproses itulah hasil belajar diperoleh.


Menurut Hamalik (2006: 155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan.   Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Hasil belajar juga merupakan suatu pencapaian usaha belajar yang dilakukan siswa dalam aktivitas belajar yang tingkat keberhasilan pemahamannya ditentukan oleh siswa yang diukur oleh guru melalui alat yang namanya evaluasi.  Woodwordt (2011) mengatakan bahwa keberhasilan setiap kegiatan belajar selalu dapat diukur dari hasil belajarnya, artinya kegiatan belajar itu dianggap baik apabila hasil belajarnya meningkat sesuai dengan harapan.  Hasil belajar siswa diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran.

Menurut Gagne (1985), hasil belajar adalah (dikelompokkan dalam lima macam) yaitu keterampilan intelek, informasi verbal, siasat kognitif, keterampilan motoris dan sikap.  Menurut Muhibbin Syah dalam Ibnu Abdullah (1997), menyatakan hasil belajar merupakan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil mengenai dari sejumlah materi pelajaran tertentu.

Selanjutnya menurut Abdurahman dalam Jihad dan Haris (2009: 14) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.  Sedangkan menurut Romizowki dalam Jihad dan Haris (2009: 14) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu system pemrosesan dari masukan (input).  Masukan dri system tersebut berupa macam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).

Hasil belajar menurut Djamarah (2000: 107) mengemukakan bahwa mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar.  Berdasarkan tujuan dan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian; tes formatif, tes subsumatif dan tes sumatif.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang.  Serta akan tersimpan dalam jangka waktu yang lama dan bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.  Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung dari aktivitas belajar siswa itu sendiri.  Aktivitas yang tinggi dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap pelajaran yang diterimanya.  Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diukur dari hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran.

Menurut Agus Suprijono (2009: 5) “Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.” Sedangkan menurut Bloom pada Agus Suprijono (2009: 6) “Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.” Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehensive (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analisis (menguraikan, penentuan hubungan), sysnthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routing dan rountinized. Psikomotorik juga meliputi keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Menurut Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno (2007), keberhasilan atau kegagalan dalam dalam proses belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atas proses pembelajaran.  Apabila merujuk pada operasional keberhasilan belajar, maka belajar dikatakan berhasil apabila diikuti ciri-ciri; (1) daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik individu maupun kelompok, (2) perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TPK) telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok, (3) terjadinya proses pemahaman materi secara skuensial (sequential) mengantarkan materi tahap berikutnya.  Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar atau hasil belajar.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.  Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa pada intinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.  Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak, maupun faktor fisiologi dan psikologi. Faktor psikologi diantaranya kekuatan kekuatan jasmani dan rohani.  Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri anak, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.  Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2008: 39).

Sebagaimana yang dinyatakan oleh Slameto (2003: 54) bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik adalah: Faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat bakat, motif, kematangan, kesiapan), faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Menurut Purwanto (2003: 107) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mempoengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor dari luar (lingkungan alam, lingkungan social, kurikulum/bahan pelajaran, guru atau pengajar, fasilitas, dan administrasi atau manajemen) dan faktor dari dalam (kondisi fisik, kondisi panca indra, bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa berupa kemampuan personal (intern) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan, dan lingkungan yang paling dominan adalah berupa kualitas pembelajaran.  Dengan demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan.  Sehingga akan nampak pada diri individu yaitu perubahan tingkah laku yang lebih baik.

Selain dari kesimpulan di atas hasil belajar juga dapat diartikan perubahan tingkah laku siswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Perubahan perilaku individu akibat proses belajar tidaklah tunggal. Setiap proses belajar mempengaruhi perubahan perilaku domain tertentu pada diri siswa, tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil perubahan tingkah laku tersebut meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.


Dengan demikian hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran di sekolah yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan proses tersebut. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan maupun individu. 

Post a Comment for "Pengertian Hasil Belajar"