Integrasi demi Kelangsungan Hidup Kelompok
Integrasi demi Kelangsungan Hidup Kelompok
Integrasi sebagai proses melalui beberapa fase, yaitu:
a.
Akomodasi
b.
Kerjasama
c.
Koordinasi
d.
asimilasi
Integrasi sebagai salah satu proses dan hasil kehidupan social merupakan
alat yang bertujuan untuk mengadakan suatu keadaan budaya yang homogen.
Apabila homogenitas tercapai, kelangsungan hidup kelompok terjamin. Dalam
hubungan dan usaha ini, asimilasi merupakan tahap yang paling mendekati
integrasi dalam bentuk idealnya. Proses asimilasi merupakan proses searah tau
sefihak, melainkan merupakan suatu proses (two-
way process) karena menyangkut fihak yang di integrasikan dan
kelompok/anggota-anggota lain yang mengintegrasikan diri.
Menurut Ogburn dan nimkoff dalam P. Soedarno (2008: 32),
integrasi ialah:
“the process whereby individuals or groups once dissimiliar become
similar, become identified in their interest and outlook.”
Process integrasi bukan suatu proses yang berjalan cepat, karena
merupakan suatu proses mental pula: “ it is a process of interpenetration
and fusion in which person and group acquire the memories, sentiments and
attitudes of other person or group and by sharing their experiences and history
are incorporated with them in a cultural life”.
Jelaslah bahwa suatu integrasi merupakan suatu ikatan berdasarkan norma
yaitu karena kelompoklah merupakan unsure yang “mengatur perilaku, dengan
mengadakan tuntutan tentang bagaimana orang harus bertindak”.
Integrasi berhasil apabila:
a.
Anggota masyarakat merasa bahwa
mereka berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain.
b.
Apabila tercapai semacam consensus
(kesepakatan) mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
c.
Apabila norma-norma cukup lama
konsisten dan tidak berubah-ubah.
2.4.Interaksi
Sebagai Dasar Proses Sosial
a.
Interaksi sosial sebagai dasar proses sosial
Setiap individu yang ingin
mengenal lingkungan sekitarnya, harus melakukan interaksi dengan lingkungan dan
tempat hidupnya itu. Kemudian timbul hasrat ingin hidup bersama-sama mencapai
keselarsanan hidup. Dengan interaksi itulah terjadi suatu proses yang di
wujudkan. Dengan proses sosial yang dimaksud adalah pengaruh timbal balik
antara pelbagai bidang kehidupan bersama. Kehidupan bersama itu dapat dilihat
dari beberapa segi atau aspek, yaituada segi kehidupan ekonomi, segi kehidupan
politik, segi kehidupan hukum, dan sebagainya. Jadi proses sosial adalah pengaruh
timbal balik antara, misalnya, segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan
politik, segi kehidupan politik dengan segi kehidupan hukum, segi kehidupan
hukum dengan ekonomi dan seterusnya.
Pada dasarnya gejala-gejala
atau fenomena-fenomena, seperti ekonomi, hukum, politik, dan sebagainya, itu
tidak dapat bertindak. Oleh karena gejala-gejala atau fenomena-fenomena itu
tidak dapat bertindak, sudah tentu tidak dapat bertidak, sudah tentu tidak akan
terjadi pengaruh timbal-balik antara gejala yang satu dengan gejala yang
lainnya.
Pada dasarnya yang dapat
bertindak jadi, yang dapat berhubungan itu adalah manusia yang mewujudkan suatu
aktivitas. Dengan demikian, aktivitas sosial itu terjadi karena adanya
aktivitas dari manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Oleh karena yang bertindak dalah
manusia, jadi yang berhubungan itu adalah
manusia, maka dapat dinyatakan bahwa interaksi sosial merupakan bentuk utama
dari proses sosial.
B.
b. Unsur Dasar Interaksi Sosial
Menurut Kimbal Young dalam
Soeleman B. Taneko (1984:112) interaksi sosial dapat berlangsung antara:
1. Orang-perorangan dengan kelompok atau
kelompok dengan orang-perorangan ( there
may be to group or group to person relation)
2. Kelompok dengan kelompok ( there is grpup to group interaction)
3. Orang-perorangan (there is person to person interaction)
C.
Post a Comment for "Integrasi demi Kelangsungan Hidup Kelompok"