Menanggapi Kasus-kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
Menanggapi
Kasus-kasus Pelanggaran HAM
di Indonesia
Kasus–kasus pelanggaran HAM di Indonesia sebagaimana telah
dikemukakan di depan membawa berbagai akibat. Akibat itu, misalnya menjadikan masyarakat
dan bangsa Indonesia sangat menderita dan mengancam integrasi nasional.
Bagaimana kita menanggapi kasus
kasus pelanggaran HAM di Indonesia? Sebagai warga negara yang baik harus ikut
serta secara aktif (berpartisipasi) dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi bangsa dan negaranya, termasuk masalah pelanggaran HAM. Untuk itu
tanggapan yang dapat dikembangkan misalnya: bersikap tegas tidak membenarkan
setiap pelanggaran HAM. Alasannya:
a. dilihat dari segi moral
merupakan perbuatan tidak baik yakni bertentangan dengan nilai – nilai
kemanusiaan;
b. di lihat dari segi hukum,
bertentangan dengan prinsip hukum yang mewajibkan bagi siapapun untuk menghormati
dan mematuhi instrumen HAM;
c. dilihat dari segi politik
membelenggu kemerdekaan bagi setiap orang untuk melakukan kritik dan kontrol terhadap
pemerintahannya. Akibat dari kendala ini, maka pemerintahan yang demokratis
sulit untuk di wujudkan.
Disamping tanggapan kita
terhadap pelanggaran HAM berupa sikap tersebut di atas, juga bisa berupa
perilaku aktif. Perilaku aktif yakni berupa ikut menyelesaikan masalah
pelanggaran HAM di Indonesia, sesuai dengankemampuan dan prosedur yang dibenarkan. Hal ini sesuai dengan amanat
konstitusi kita (dalam Pembukaan UUD 1945) bahwa kemerdekaan yang
diproklamasikan adalah dalam rangka mengembangkan kehidupan yang bebas. Juga
sesuai dengan “Deklarasi Pembela HAM” yang dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB
pada tangal 9 Desember 1998. Isi deklarasi itu antara lain menyatakan “setiap
orang mempunyai hak secara sendiri – sendiri maupun bersama– sama untuk ikut
serta dalam kegiatan menentang pelanggaran HAM”.Dengan kata lain tanggapan
terhadap pelanggaran HAM di Indonesia dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk,
yakni :
a. Mengutuk, misalnya dalam
bentuk tulisan yang dipublikasikan melalui majalah sekolah, surat kabar, dikirim
ke lembaga pemerintah atau pihak– pihak yang terkait dengan pelanggaran HAM.
Bisa juga kecaman/kutukan itu dalam bentuk poster, dan demonstrasi secara
tertib.
b. Mendukung upaya lembaga yang
berwenang untuk menindak secara tegas pelaku pelanggaran HAM.
Misalnya mendukung digelarnya
peradilan HAM, mendukung upaya penyelesaian melalui lembaga peradilan HAM
internasional, apabila peradilan HAM nasional mengalami jalan buntu.
c. Mendukung dan berpartisipasi
dalam setiap upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk memberikan
bantuan kemanusiaan. Bantuan kemanusiaan itu bisa berwujud makanan,
pakaian,obat-obatan atau tenaga medis. Partisipasi juga bisa berwujud usaha
menggalang pengumpulan dan penyaluran berbagai bantuan kemanusiaan.
d. Mendukung upaya terwujudnya
jaminan restitusi, kompensasi, dan rehabilitasi bagi para korban pelanggaran
HAM. Restitusi merupakan ganti rugi yang dibebankan pada para pelaku baik untuk
korban atau keluarganya. Jika restitusi dianggap tidak mencukupi, maka harus
diberikan kompensasi, yaitu kewajiban .
Post a Comment for "Menanggapi Kasus-kasus Pelanggaran HAM di Indonesia"