Pengertian Sikap
A.
Pengertian
Sikap
Sering kali kita
mendengar dan berbicara tentang sikap. Hal ini disebabkan karena sikap
berkaitan dengan kepribadian dan tingkah laku manusia. Ada bermacam-macam
pendapat mengemukakan oleh para ahli psikolog tentang pengertian sikap. Menurut
Roger (2003) dalam Rahman (2013:122), bahasan sikap menjadi konsep kunci dalam
psikologi sosial karena sikap dianggap berpengaruh terhadap perilaku sosial
dalam berbagai level. Menurutnya, pada level individual, sikap bisa berpengaruh
terhadap persepsi, pikiran, perilaku; pada level interpersonal, sikap bisa
merupakan elemen kunci yang berpengaruh pada bagaimana kita mengenal dan
memperlakukan orang lain; dan pada kelompok (intergroup), sikap kita terhadap kelompok sendiri (ingroup), dan kelompok lain (outgroup) bisa menjadi dasar terjadinya
kerja sama atau kelompok antar kelompok.
B.
Ciri-ciri
Sikap
Sikap merupakan
suatu kecenderungan yang dapat mendorong dan menimbulkan perubahan-perubahan
atau tingkah laku seseorang terhadap objek tertentu. Meskipun demikian, sikap
memiliki segi perbedan dengan pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri
manusia, seperti set, kebiasaan, motivasi dan minat.
Abu Ahmadi
(2009:164) mengemukakan bahwa: “Sikap menentukkan jenis atau tabiat tingkah
laku dalam hubungannya dengan perangsang yang relevan, orang-orang atau
kejadian-kejadian. Dapatlah dikatakan bahwa sikap merupakan foktor internal,
tetapi tidak semua faktor internal adalah sikap”. Adapun ciri-ciri sikap
1. Sikap itu dipelajari (learnability)
Sikap
merupakan hasil belajar ini perlu dibedakan dari motif-motif psikologi lainnya.
Misalnya: lapar, haus, adalah motif psikologi yang tidak dipelajari, sedangkan
pilihan kepada makanan Eropa adalah sikap.
Beberapa
sikap dipelajari tidak sengaja dan tanpa kesadaran kepada sebagian individu.
Barangkali yang terjadi adalah mempelajari sikap dengan sengaja bila individu
mengerti bahwa hal itu akan membawa lebih baik (untuk dirinya sendiri),
membantu tujuan kelompok, atau memperoleh sesuatu nilai yng sifatnya
perseorangan.
2. Memiliki kestabilan (Stability)
Sikap
bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap, dan stabil,
melalui pengalaman. Misalnya: perasaan like
dan dislike terhadap warna tertentu
(spesifik) yang sifatnya berulang-ulang atau memiliki frekuensi yang tinggi.
3. Personal-societal significance
Sikap melibatkan hubungan seseorang dan
orang lain dan juga antara orang dan barang atau situasi.
Jika seseorang merasa bahwa orang lain
menyenangkan, terbuka serta hangat, maka ini akan sangat berarti bagi dirinya,
ia erasa bebas, dan favorable.
4. Berisi cognisi dan affeksi
Komponen cognisi daripada sikap adalah
berisi informasi yang faktual, misalnya: objek itu dirasakan menyenangkan atau
tidak menyenangkan.
5. Approach-avoidance directionality
Bila seseorang memiliki sikap yang
favorable terhadap sesuatu objek, mereka akan mendekati dan membantunya,
sebaliknya bila seseorang memiliki sikap yang unfavorable, mereka akan
menghindarinya.
C.
Komponen
sikap
Menurut Azwar (2013:23), struktur sikap terdiri atas 3
komponen yang saling menunjang yaitu antara lain:
1. Komponen kognitif merupakan
representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif
berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat
disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau
problem yang kontroversial.
2. Komponen afektif merupakan perasaan
yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar
paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan
terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang
komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap
sesuatu.
3. Komponen perilaku/konatif merupakan
aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh
seseorang. Dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak / bereaksi
terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang
dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang adalah
dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku.
Berdasarkan
beberapa definisi yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan secara
garis besar bahwa sikap merupakan sebuah tingkat kecenderungan seseorang yang
bersifat positif dan negatif disertai tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap
objek tertentu. Sikap seharusnya senantiasa diarahkan kepada sesuatu yang
memiliki objek yang jelas karena tidak ada sikap tanpa objek. Sikap diarahkan
kepada benda-benda, orang, peristiwa, pandangan, lembaga, norma, dan lain-lain
yang dianggap baik dan buruk.
Post a Comment for " Pengertian Sikap"