Pengertian Sikap Siswa
Pengertian Sikap Siswa
Sikap
dinyatakan dengan istilah “attitude” yang bersal dari kata latin “aptus” yang
berarti keaadaan sikap secara mental yang bersifat subjektif untuk melakukan
kegiatan. Sikap seseorang terbentuk karena ada objek tertentu yang memberikan
rangsang pada dirinya. Sikap adalah bagian yang penting dalam berinteraksi
dengan orang lain. Sikap dapat bersifat positif dan negative. Sikap positif
memunculkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekati, mnerima, atau bahkan
mengharapkan kehadiran objek tertentu. Sedangkan sikap negative memunculkan
kecenderungan untuk menjahui, membenci, menghindari, menghindari ataupun tidak
menyukai keberadaan suatu objek.
Sikap merupakan konsep paling penting dalam
psikologis social. Pembahasan berkaitan dengan psikologis (social) hampir
selalu menyertakan unsur sikap baik sikap individu maupun sikap kelompok
sebagai salah satu bagian dari pembahasannya. sikap berkaitan dengan motif dan
mendasari tingkah laku seseorang dapat diramalkan tingkah laku apa yang dapat
terjadi dan akan diperbuat jika telah diketahui sikapnya. Sikap belum merupakan
suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi berupa kecenderungan tingkah laku.
Dalam pergaulan sehari-hari sikap merupakan kecenderungan individu untuk
merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan
social. Seperti halnya teori sikap yang dikemukakan oleh (Mar’at, 1984:10), Ia
mengemukakan bahwa “sikap diartikan sebagai suatu konstruk untuk memungkinkan
terlihatnya suatu aktivitas”.
Pengertian
sikap dikemukakan oleh Aiken dalam Ramdhani (2009;11), mendefinisikan “sikap
sebagai prediposisi atau kecenderungan yang dipelajari dari seorang individu
untuk merespon secara positif atau negative dengan intensitas yang moderat atau
memadai terhadap objek, situasi, konsep atau orang lain”. Sementara itu,
Chalpin dalam Ali dan Asrori (2008:141) “menyamakan sikap sama dengan
pendirian. Lebih lanjut dia mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan yang
relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk bertingkah laku atau
bereaksi dengan cara tertentu terhadap orang lain, objek, lembaga atau
persoalan tertentu”. Sedangkan Thurston dalam Bimo Wagito (2003:109)
“menyatakan sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif
maupun negative dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang
positif ialah afeksi senang, sedangkan afeksi negative adalah afeksi yang tidak
menyenangkan”. Kemudian menurut Gerung dalam Sunarto dan Agung Hartono
(2002:170) “sikap secara umum diartikan sebagai kesediaan bereaksi individu
terhadap sesuatu hal”.
Pendapat
lain mengenai sikap dikemukakan oleh Sunarto (2006:170), yaitu:
Sikap
merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu,
sebagai suatu penghayatan terhadap objek di lingkungan tertentu. Sikap
merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting karena sikap
merupakan kecenderungan untuk berprilaku sehingga akan banyak mewarnai prilaku
seseorang. Sikap setiap orang berbeda atau bervariasi, baik kualitas maupun
jenisnya sehingga prilaku individu menjadi bervariasi. Pentingnya aspek sikap
dalam kehidupan individu, mendorong para psikologis untuk mengembangkan teknik
dan instrument untuk mengukur sikap manusia. Pengukuran sikap dapat dilakukan
dengan menilai pernyataan sikapseseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian
kalimat yang mengatakan suatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap.
Berdasarkan
definisi-definisi sikap yang telah dijelaskan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak,
berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai untuk
menetukan apakah orang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu
menentukan apa yang disukai, diharapkan, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang
diterima merupakan tanda yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap
negative yang didiringi dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya
menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga prestasi belajar yang
dicapai siswa akan kurang memuaskan.
Pengertian
siswa menurut pasal 1 ayat 4 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, siswa
didefinisikan “sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia”. Sedangkan menurut Syaiful
Bahri Djamarah (2005) “siswa adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau kelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan”.
Pendapat
lain menurut Hamalik (2001:99) “mengatakan siswa adalah salah satu komponen
diam dalam pengajaran disamping guru, tujuan, dan metode pengajaran”. Kemudian
menurut Shafique Ali LIhan,”siswa adalah orang yang datang kesuatu lambang
untuk memperoleh beberapa tipe penddikan”. Sedangkan menurut Sardiman
(2007:111) “siswa atau anak didik adalah salah satu komponen manusia yang
menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar”.
Berdasarkan
uraian beberapa pendapat di atas mengenai siswa, dapat di simpulkan bahwa siswa
adalah seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan dan
berusaha untuk mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran.
Post a Comment for " Pengertian Sikap Siswa"