Pengertian Minat
Pengertian Minat
Minat dapat menjadi penentu
bagi seseorang terhadap apa yang ia kerjakan. Slameto (2010: 180) mengemukakan
bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Pernyataan ini menyatakan bahwa minat
tumbuh di dalam diri manusia dengan sendirinya. Minat tidak dibawa sejak lahir,
melainkan diperoleh kemudian.
Semakin besar minat seseorang
terhadap sesuatu maka semakin besar pula kemungkinan seseorang itu akan
meraihnya. Sebagaimana pula, dengan ungkapan Slameto (2010: 180) bahwa ”minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat”.
Minat
adalah “kecenderungan yang menetap
dalam subjek untuk merasa tertarik pada
bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung pada bidang itu”. (Winkel, 1984: 30).
Djaka (1965: 16) menyatakan “minat
adalah kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang berharga bagi
orang, sesuatu yang berharga bagi seseorang adalah sesuai dengan kebutuhannya.
Minat juga diartikan kecenderungan untuk mempelajari sesuatu lebih baik. Minat
ini adalah motor yang kuat menerbitkan perhatian”. Dengan begitu, minat
terhadap sesuatu berarti dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta
mempengaruhi minat-minat baru akan sesuatu hal yang dianggap menarik.
Beberapa penjelasan pendapat
di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan keinginan,
ketertarikan, kehendak diri diluar dari individu untuk memberi rangsangan
terhadap sesuatu, yang ada pada diri seorang terhadap segala sesuatu hal yang
dianggap menarik.
Berdasarkan pendapat
diatas minat individu ditandai dengan adanya rasa senang terhadap suatu
pekerjaan, benda, situasi, dan sebagainya. Sehingga setiap individu mempunyai
minat tersendiri. Minat itu sendiri timbul karena adanya informasi atau
pengetahuan tentang pekerjaan, benda, dan situasi. Minat dapat dibagi menjadi:
Menurut
Kartono (1980: 79) minat dibagi menjadi:
a. Minat
yang berfluktuasi (berubah-ubah). Dalam hal ini orang bisa sekaligus mengamati
objek yang banyak, akan tetapi pengamatan tersebut tidak diteliti, sebab minat
menggerayangi semua perisiwa dengan sepintas lalu dan hanya segi-segi yang
penting saja.
b. Minat
yang fixed (tetap), dalam hal ini seseorang hanya mengamati satu atau sedikit
saja objek tertentu, hanya pengamatannya teliti dan akurat.
Witherington
(1984: 136) juga turut mengemukakan bahwa minat terbagi menjadi:
a.
Minat primitive atau minat biologis, yaitu
minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan jaringan seperti makan dan minum.
b.
Minat cultural atau minat sosial, yaitu minat
yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan rohani seperti belajar, berteman,
mendengarkan nasehat atau petunjuk-petunjuk lain.
Berbeda
halnya dengan Andi Mapiere (1983: 136) yang
menggolongkan minat menjadi dua macam yaitu :
a.
Minat pribadi, yaitu minat yang merupakan suatu
daya yang mengarah individu untuk memanfaatkan waktu luang dalam melaksanakan
hal-hal yang paling disenangi untuk
dilakukan.
b.
Minat sosial, yaiu minat yang bersangkutan
dengan faktor pengarah bagi individu dalam aktivitas-aktivitas sosial dan
mobilitas sosial.
Terlihat
pembagian minat ini cenderung mengarah kepada subyek dari pelaku orang yang
memiliki minat. Minat terdapat suatu objek dapat timbul dengan beberapa cara.
Seperti yang dikemukakan oleh Usman Effendi (1985: 72), bahwa “Suatu kegiatan
akan lancar apabila ada minat, sedangkan minat dapat timbul dengan cara
menghubungkan pengalaman-pengalaman yang telah lampau, membangkitkan suatu
kebutuhan untuk menghargai keindahan, mendapat penghargaan, memberi untuk
menghasilkan yang lebih baik”.
Sejalan
dengan pendapat di atas menurut Usman Effendi (1985: 720), minat dapat
ditimbulkan dengan berbagai cara meliputi:
a.
Membangkitkan suatu kebutuhan, misalnya
kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk dapat penghargaan dan sebagainya.
b.
Menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang
lampau.
c.
Memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil
yang baik sehingga akan menimbulkan rasa puas.
Minat
terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya.
Walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat
mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu
seseorang mempelajarinya.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Minat
menurut Soetminah dan Wiyono (1986: 72-73) dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor dalam dan faktor luar yang antara
lain meliputi:
1. Faktor dalam dipengaruhi
oleh:
- Pembawaan
atau bakat
- Jenis
kelamin
- Umur dan
tingkat perkembangan
- Keadaan
fisik dan psikis
- Kebutuhan
obyektif
2. Faktor luar dipengaruhi oleh:
- Lingkungan
diantaranya : keluarga dan masyarakat
- Kesempatan
yaitu seseorang akan berminat terhadap sesuatu apabila mempunyai kesempatan
untuk memperolehnya
- Rangsangan
dari sesuatu hal yang membuatnya tertarik pada sesuatu
Berdasarkan
pendapat di atas faktor yang menjadi pendorong minat guru PKn dala menggunakan
media berbasis TIK meliputi 2 aspek yaitu:
Faktor
dari dalam diri, misalnya:
- Pengetahuan/pemahaman guru terhadap fasilitas
TIK
- Adanya bakat atau pembawaan dari lahir atau
keturunan dari orang tua
- Umur dan
tingkat perkembangan akan sangat menentukan sukses atau tidaknya kegiatan
seseorang, semakin muda umurnya maka akan semakin mudah pula seseorang untuk
mempelajari sesuatu.
Faktor dari luar misalnya:
- Fasilitas
sekolah yang mendukung penerapan pembelajaran berbasis TIK
- Pelatihan-pelatihan
kemampuan guru tentang media berbasis TIK
.
A.
Kerangka
Pikir
Dalam
kegiatan pembelajaran, penerapan teknologi komunikasi dapat terlihat dari
bagaimana cara pendidik memberikan sebuah materi yang disampaikan kepada
peserta didik. Peran sekolah sebagai institusi yang memfasilitasi sarana
(teknologi komunikasi) dalam menunjang kegiatan pembelajaran, seperti komputer
atau laptop, internet atau jaringan wifi,
LCD proyektor, Internet, Laptop, dan
sebagainya. Dari fasilitas-fasilitas yang ada tersebut dapat dimanfaatkan
pendidik untuk mengakomodasi teknik pembelajaran yang akan digunakan.
Paradigma
dari perkembangan teknologi komunikasi yang ada mengakibatkan model belajar
konvensinal sedikit demi sedikit berubah. Untuk itu tuntutan bagi pendidik agar
bisa mengikuti perkembangan teknologi komunikasi yang ada. Sehingga diharapkan
kegiatan belajar berjalan efektif karena ditunjang dengan kemapuan dari
pendidik dalam memanfaatkan teknologi yang ada.
Namun
demikian keterpakaian media berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK) ini
terkait sekali dengan minat guru dalam penggunaannya. Ada guru yang
mengandalkan media berbasis informasi teknologi (IT), ada pula yang guru yang
tidak sama sekali menggunakannya, hal ini tentunya disebabkan oleh banyak
factor baik factor intern maupun ekstern yang perlu dilakukan pengkajian.
Penelitian ini terfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi minat guru PKn
dalam penggunaan media berbasis TIK.
Kaitan
antar variabel dalam penelitian ini dapat dikerangkakan sebagai berikut :
Minat Guru terhadap media berbasis TIK
(Variabel Y)
1.
Pengetahuan
2. Ketertarikan
3.
Perhatian
|
Faktor-faktor yang berpengaruh
(Variabel X) :
1.
Faktor Intern
2.
Faktor ekstern
|
Post a Comment for "Pengertian Minat"