Internet
1)
Internet
Secara harfiah,
internet merupakan gabungan dua asal kata yaitu interconnecting-networking (jaringan yang saling terhubung). Internet
sendiri adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling
terhubung menggunakan standar Internet
Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Internet merupakan sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan
menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching
communication protocol). Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini
dinamakan internetworking.
Internet merupakan sebuah layanan yang memudahkan
kita menambah wawasan, berkomunikasi, dan juga memudahkan kita untuk mencari
suatu bahan yang mungkin sulit dicari secara nyata. melalui akses dunia maya
internet ini, kita dapat menambah wawasan, berkomunikasi jarak jauh dan juga
mencari informasi yang sangat kita butuhkan. Dalam dunia pendidikan internet
dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan
serta sharing riset antarsiswa
terutama dengan mereka yang berjauhan tempat tinggalnya.
Akan tetapi, di samping dampak positif yang
diberikan oleh internet, terdapat pula dampak negatif dari internet, misalnya para
pelajar yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk
mencari hal yang aneh-aneh, seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau
video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa
dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan
mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran di sekolah, namun
demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar
yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggung jawab
terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan
oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi.
2)
Televisi
Televisi adalah sebuah
alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele (jauh) dan vision (tampak). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat
dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda dua,
karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.
Televisi selain sebagai media hiburan dan informasi
juga dapat digunakan sebagai media pendidikan. Hal ini dikarenakan, televisi
mempunyai karakteristik tersendiri yang tidak bisa dimiliki oleh media massa
lainnya. Karakteristik audio visual yang lebih dirasakan perannya dalam
mempengaruhi khalayak, sehingga dapat dimanfaatkan oleh negara dalam
menyukseskan pembangunan dalam bidang pendidikan melalui program televisi
sebagai sarana pendukung.
Televisi memang tidak dapat difungsikan mempunyai
manfaat dan unsur positif yang berguna bagi pemirsanya, baik manfaat yang
bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor. Namun tergantung pada acara yang
ditayangkan televisi. Manfaat yang bersifat kognitif adalah yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan. Acara-acara yang bersifat
kognitif di antaranya berita, dialog, wawancara dan sebagainya.
Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni
yang berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang biasanya memunculkan
manfaat afektif ini adalah acara-acara yang mendorong pada pemirsa agar
memiliki kepekaan sosial, kepedulian sesama manusia dan sebagainya.
Adapun manfaat yang ketiga adalah manfaat yang
bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku yang positif.
Acara ini dapat kita lihat dari film, sinetron, drama dan acara-acara yang
lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang
ada di Indonesia ataupun merusak akhlak pada anak.
3)
Handphone (Telepon genggam)
Handphone
atau biasa disebut telepon genggam atau yang sering dikenal dengan nama ponsel
merupakan perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar
yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke
mana-mana (portabel, mobile) dan
tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Selain itu,
pengertian handphone dapat
didefinisikan sebagai sebuah alat elektronik yang digunakan untuk
telekomunikasi radio dua arah melalui jaringan seluler dari BTS yang dikenal
sebagai situs sel. Ponsel berbeda dari telepon tanpa kabel, yang hanya
menawarkan layanan telepon dalam jangkauan terbatas melalui stasiun pangkalan
tunggal menempel pada garis tanah tetap, misalnya di dalam rumah atau kantor.
Disadari atau
tidak memang segala sesuatu di dunia ini selalu hadir dalam dua sisi (positif
dan negatif), tak terkecuali telepon selular, tinggal bagaimana kita mengelola
agar sisi positif berperan lebih dominan dibanding sisi negatifnya. Kiranya
kita sepakat bahwa kecepatan dan ketepatan akses komunikasi tentulah merupakan
hal yang sangat positif bagi para pelajar dan siapa saja yang hidup di jaman
ini. Sekarang untuk melakukan komunikasi cepat dan tepat cukup dengan sms. Saat
itu untuk dapat menggali informasi lintas dunia kita harus pergi ke warnet yang
sudah barang tentu sulit dijumpai di pedesaan. Sekarang cukup dengan telepon
selular kitapun dapat mengakses informasi melalui internet.
Di samping hal
positif seperti tersebut di atas, kehadiran telepon selular juga mengandung
konsekwensi logis dengan berbagai dampak negatifnya. Bagi pelajar, pemanfaatan
telepon selular tanpa terkendali berpotensi mencetak generasi pemalas dan
berkepribadian menyimpang. Bagaimana tidak? Pengguna telepon selular selaku
konsumen kini telah sedemikian dimanjakan oleh segudang fasilitas mudah dan
murah yang ditawarkan produsen untuk dapat mengakses informasi global tanpa batas,
sehingga siswa yang notabene belum cukup memiliki perisai atau bekal mental
yang memadai cenderung lebih suka melihat, membaca bahkan mengambil sajian yang
terlalu vulgar yang bertentangan dengan nilai budaya dan ajaran agama semacam
foto dan video seronok/porno yang terdapat di internet. Hal inilah yang sering
dijadikan alasan keprihatinan akan maraknya penggunaan ponsel yang kini menjadi
salah satu trend kehidupan modern.
Post a Comment for " Internet"