Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Komunikasi


1.      Pengertian Komunikasi

Pada hakekatnya, Proses komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy (1993:6), adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran tersebut bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Menurut Wilbur Sehram dalam Effendy (1986: 34) mengemukakan bahwa pikiran yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dalam komunikasi disebut pesan. Agar komunikasi berjalan dengan lancar apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan yakni paduan pengalaman dan pengertian yang pernah diperoleh oleh komunikan.

Menurut Oneng Uchjana Effendy (1986: 14-16) komunikasi meliputi lima unsur pokok yang diberikan istilah:
1.      Komunikator, adalah seseorang atau kelompok orang yang menyampaikan pikiran atau perasaannya kepada orang lain
2.      Pesan sebagai terjemahan dari bahasa asing “message” adalah lambang bermakna (meaning full symbol) yakni lambang yang membawa pikiran atau perasaan komunikator.
3.      Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya.
4.      Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
5.      Efek adalah tanggapan, respon atau reaksi dari komunikan ketika membina pesan dari komunikator, jadi efek adalah akibat dari komunikasi.

Sedangkan menurut Ys. Gunadi (1998: 69) “Unsur komunikasi ada tiga, yaitu komunikator, media dan komunikan”.

Definisi tentang komunikasi dikembangkan oleh Everett M. Rogers bersama D. Lawrence Kincaid yang dikutip oleh Hafield Cangara (2002: 19) melahirkan suatu definisi baru menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Sedangkan menurut Ys. Gunadi (1998: 69) “komunikasi adalah proses kegiatan manusia yang diungkapkan melalui bahasa lisan dan tulisan, gambar-gambar, isyarat, bunyi-bunyian dan bentuk kode lain yang mengandung arti dan dimengerti oleh orang lain”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses kegiatan manusia yang membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya.

a.      Bentuk-Bentuk Komunikasi

Menurut Dennis Me. Quail yang dikutip oleh Sasa Djuarsa Sanjaya (1993: 39) secara umum kegiatan atau proses komunikasi dalam masyarakat dapat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut:
1.      Intrapersonal Communication, yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang
2.      Interpersonal Communication (komunikasi antar pribadi), yakni komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seorang dengan yang orang lain
3.      Komunikasi dalam kelompok, yakni kegiatan dalam komunikasi yang berlangsung diantara anggota suatu kelompok
4.      Komunikasi antar kelompok/Asosiasi, yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok atau suatu asosiasi dengan kelompok atau asosiasi lainnya
5.      Komunikasi Organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam organisasi dan antar organisasi secara formal dan mengutamakan prinsip-prinsip komunikasi efisien
6.      Komunikasi dengan masyarakat secara luas yang dapat dilakukan dengan cara komunikasi massa lewat media massa, elektronik dan spanduk maupun komunikasi langsung melalui ceramah atau pidato.


b.      Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok (Group Communication) adalah komunikasi yang berlangsung antara seseorang (komunikator) dengan sejumlah orang (komunikan) yang banyaknya lebih dari dua orang di suatu tempat tertentu.

Onong Uchjana (1992: 88) mengemukakan bahwa Kelompok dikategorikan menjadi dua jenis yang sebagai komunikan bagi seorang komunikator diperlukan teknik khusus dan gaya khusus dalam rangka menyampaikan suatu pesan tertentu kepadanya. Jenis kelompok tersebut adalah :
1.      Komunikasi kelompok kecil  (micro/ small group)
Robert F Bales mendifinisikan komunikasi kelompok kecil sebagai sejumlah orang yang terllibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat berhadapan muka (face to face meeting) dimana setiap anggota menadapat kesan atau penglihatan antara satu sama lainnya yang cukkup kentara, sehinngga dia baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dapat memberikan tanggapan masing-masing sebagai perorangan.
Contoh komunikasi kelompok kecil: diskusi, rapat, kuliah, seminar dan ceramah.
2.      Komunikasi Kelompok Besar (macro/ large group)
Komunikasi kelompok besar atau kelompok macro adalah komunikasi dengan kelompok komunikan yang oleh karena jumlahnya besar, situasi komunikasinya tidak memungkinkan umpan balik. Dengan perkataan lain kecil sekali kemungkinan bagi komunikator bertanya jawab dan situasi dialogis tidak terjadi.

c.       Jenis-Jenis Komunikasi Kelompok

Berikut uraian dari jenis-jenis komunikasi kelompok, (Ahmad Victorrys. PN, 2003: 12-15) peran komunikasi kelompok dalam meningkatkan kinerja pegawai antara lain:
1.      Rapat
Rapat merupakan suatu bentuk media komunikasi yang bersifat tatap mukaa yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi baik swasta maupun organisasi pemerintah. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok. Rapat juga dapat dikatakan, bahwa rapat adalah komunikasi kelompok secara resmi. Secara singkat dapat dikatakan pula, bahwa rapat adalah pertemuan para anggota organisasi atau para pegawai untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan organisasi.

2.      Forum
Forum dalam pengertian komunikasi kelompok adalah pertemuan untuk membahas suatu topik yang menyangkut kepentingan umum. Sebagai bentuk komunikasi, forum terpusatkan pada pembahas. Dalam arti kata bahwa, pembicaraan dalam forum ini termasuk orang yang selalu menguasai topik yang dibahas, juga mempunyai nama di masyarakat. Dari tokoh tersebut khalayak yang hadir mengharapkan pemikirannya berupa penjelasannya. Di situ terjadi dialog, karena istilah forum sebenarnya adalah singkatan dari dialogue forum.

3.      Brainstorming
Brainstorming atau urun saran adalah suatu teknik dalam komunikasi kelompok untuk memperoleh gagasan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkatnya dari para peserta yang dilibatkan.

Tujuan utama brainstorming adalah menghasilkan saran sebanyak-banyaknya untuk ditetapkan salah satu diantarannya dalam rangka memecahkan suatu masalah. Saran-saran itu diusahakan dalam waktu singkat. Untuk itu perlu diciptakan suasana yang memungkinkan munculnya saran-saran dari seluruh peserta kelompok. 

4.      Komite
Istilah komite biasanya digunakan untuk kelompok diskusi yang telah diberi tugas atau tanggung jawab khusus oleh suatu organisasi yang lebih besar atau pejabat yang berwenag.

5.      Konferensi
Apabila wakil-wakil berbagai organisasi berkumpul untuk membicarakan masalah-masalah tertentu, maka pertemuan tersebut disebut konferensi. Konferensi juga dapat diartikan sebagai pertemuan antara dua individu yang membahas masalah penting.

6.      Diskusi Kasus
Diskusi kasus biasanya diadakan untuk tujuan pengajaran, yaitu diskusi tentang suatu kasus yang disampaikan secara tertulis atau lisan. Kasus yang dibahas biasanya adalah mengenai suatu keadaan nyata atau hipotesis yang dalam beberapa hal berhubungan dengan materi yang akan dipelajari kelompok.

7.      Meja Bundar
Istilah meja bundar diberikan untuk suatu diskusi diantara individu-individu yang diundang berkumpul melingkari suatu meja yang berbentuk bundar untuk membicarakan atau memecahkan masalah selama waktu tertentu, dan orang-orang bukan peserta duduk di luar lingkaran meja bundar dan mengamati.

8.      Briefing

Pertemuan yang dilakukan oleh lebih dari dua orang yang bertujuan memberi penjelasan atau uraian tentang suatu yang berhubungan dengan tugas dan kewajiban kepada orang lain yang bersifat kedinasan/ umum, dengan maksud agar tugas dan kewajiban tersebut dapat diketahui dan dimengerti orang lain.

Post a Comment for " Pengertian Komunikasi"