Pembelajaran Adaptif Civic Education/ PKn
Model pembelajaran Praktik Kewarganegaraan….. Kami Bangsa Indonesia” (PKKBI) yang
diadaptasi dari model “We the people …. Project
Citizen” merupakan model
generic atau model dasar pembelajaran demokrasi yang dikembangkan oleh Center for Civic Education (CCE), yang
dalam 15 tahun terakhir telah diadaptasi sekitar 50 negara di dunia, termasuk
Indonesia. Model ini bersifat
generic atau umum dan mendasar yang dapat dimuati materi yang relevan di
masing-masing Negara. Sebagai model dipilih topik generik ”public policy” (kebijakan publik), yang memang berlaku di negara
manapun. Misi dari model ini adalah mendidik peserta didik agar mampu
menganalisis berbagai dimensi kebijakan publik, kemudian dengan kapasitasnya
sebagai ”young citizen” atau
warganegara muda mencoba memberi masukan terhadap kebijakan publik di
lingkungannya. Hasil yang diharapkan adalah waraganegara yang ”cerdas, kreatif, partisipatif dan
bertanggungjawab”.
Model pembelajaran Praktik Kewarganegaraan….. Kami Bangsa Indonesia” (PKKBI) memiliki
karakteritik subtantif ddan psiko-dedagogis sebagai berikut :
a. Bergerak dalam sustantif dan sosio-kultur
kebijakan publik sebagai alah satu koridor demokrasi yang berfungsi sebagai
wahana interaksi antara waragengara dengan negara dalam melaksanakan hak,
keajiban dan tanggungjawabnya sebagai warganegara Indonesia yang cerdas,
partisipatif dan bertanggungjawab yang secara kurikuler dan pedagogis merupakan
misi utama PKn.
b. Menerapkan model ”Prtofolio based learning” atau model belajar yang berbasis
pengalaman utuh peerta didik, dan ”portofolio
asissted asessment” atau penilaian
berbantuan hasil belajar utuh memadudkan secara sinergis model-model social problem solving (pemecahan
masalah), Social inquiry (penelitian
sosial), Social simulated hearing
(perlibatan sosial), cooperative learning
(belajar bersama), simulated hearing
(simulasi dengar pendapat), deep dialoque
and critical thingking (dialog mendalam dan berpkir kritis) value clarification ( klarifikasi
nilai), democratic teaching
(pembelajaran demokratis). Dengan demikian model ini potensial menghasilkan ”Powerfull learning” atau belajar yang
berbobot dan bermakna yang secara pedagogis bercirikan prinsip meningfull learning (bermakna), integrative (terpadu), value based (berbasis nilai), chalenging (menantang), activating (mengaktifkan) dan joyfull (menyenangkan).
c.
Kerangka
operasional pedagogis dasar yang digunakan adalah modifikasi langkah strategi
pemecahan masalah dengan langkah-langkah : 1) Indentifikasi masalah, 2)
Pemilihan masalah, 3) Pengumpulan data, 4) Pembuatan portofolio, 5) Show case
6) Refleksi. Sedangkan kemasan potofolionya mencakup panel sajian dan file
dokumentasi dikemas dengan sistematika 1) identifikasi masalah dan pemilihan
masalah; 2) alternatif kebijakan; 3) usulan kebijakan dan rencana tindakan. Sementara
kegiatan show case didesain sebagai
forum dengar pendapat (simulated public
hearing).
Fokus perhatian
ini adalah pengembangan “civic knowledge
(pengetahuan kearganegaraan), civic
disposstions (kebajikan kewarganegaraan), civic skill (keterampilan kewaraganegaraan), civic confident (kepercayaan diri warganegara), civic commitment (komitmen
kewarganegaraan), civic competence
(kompetensi kewarganegaraan), yang bermuara pada berkembangnya “welll informed, reasoned, and responsible
decision making” (kemampuan mengambil keputusan berwawasan, bernalar dan
bertanggungjawab).
Portofolio
adalah tampilan visual dan audio yang disusun secara sistematis yang melukiskan
proses berpikir yang didukung oleh seluruh data yang relevan, yang secara utuh
melukiskan “integrated learning
experience” atau pengalaman belajar yang terpadu yang dialami peserta didik
dalam kelas sebagai suatu kesatuan.
Portofolio kelas
berisi bahan-bahan seperti pernyataan-pernyataan tertulis, peta, grafik,
fotografi, dan karya seni asli. Bahan-bahan
ini menggambarkan :
1. hal-hal
yang telah dipelajari siswa berkenaan dengan suatu masalah yang telah mereka
pilih;
2. hal-hal
yang telah dipelajari siswa berkenaan dengan alternatif-alternatif pemecahan
terhadap masalah tersebut;
3.
kebijakan publik yang telah dipilih atau dibuat oleh siswa untuk mengatasi
masalah tersebut;
4. rencana
tindakan yang telah dibuat siswa untuk digunakan dalam mengusahakan agar pemerintah
menerima kebijakan yang mereka usulkan;
Dengan demikian, portofolio merupakan karya
terpilih kelas/siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat
kebijakan publik untuk membahas pemecahan terhadap suatu masalah
kemasyarakatan.
Dalam menilai portofolio, “karya terpilih”
merupakan istilah yang sangat penting. Yang harus menjadi akumulasi dari segala
sesuatu yang dapat ditemukan para siswa pada topic mereka bukanlah seksi
penayangan dan bukan pula seksi pendokumentasian. Melainkan portofolio harus
memuat bahan-bahan yang menggambarkan usaha terbaik siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya, serta mencakup pertimbangan terbaiknya
tentang bahan-bahan mana yang paling penting.
Pembelajaran PKn yang berbasis portofolio memperkenalkan
kepada para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan
langkah-langkah yang digunakan dalam proses politik. Pembelajaran ini bertujuan
untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraannya dan
pemerintahannya dengan cara:
1.
Membekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi
secara efektif;
2.
Membekali pengalaman praktis yang dirancang untuk mengembangkan kompetensi dan
efektifitas partisipasi;
3. Mengembangkan pemahaman akan pentingnya
partisipasi warga Negara.
Pembelajaran ini akan menambah
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan memperdalam pemahaman siswa tentang
bagaimana bangsa indonasia, yakni kita semua, dapat bekerja sama mewujudkan
masyarakat yang lebih baik. Pembelajaran ini bertujuan untuk membantu siswa
belajar bagaimana cara mengungkapkan pendapat, bagaimana cara menentukan
tingkat pemerintahan dan lembaga pemerintah manakah yang paling tepat dan layak
untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi oleh mereka, dan bagaimana cara mempengaruhi
penetapan-penetapan kebijakan pada tingkat pemerintah tersebut. Pembelajaran
ini mengajak para siswa untuk bekerja sama dengan teman-temannya dikelas dan,
dengan bantuan guru serta para relawan, agar tercapai tugas-tugas pembelajaran
berikut.
1. Mengidentifikasi masalah yang akan dikaji
2. Mengumpulkan dan menilai informasi dari
berbagai sumber berkenaan dengan masalah yang dikaji.
3. Mengkaji pemecahan masalah
4. Membuat kebijakan publik.
5. Membuat rencana tindakan.
Dalam usaha mencapai tugas-tugas pembelajaran ini
ditempuh melalui enam tahap kegiatan sebagai berikut.
Tahap I
: menidentifikasi masalah kebijakan publik di masyarakat.
Tahap II
: memilih satu masalah untuk kajian kelas.
Tahap III
: mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji kelas.
Tahap IV
: membuat portofolio kelas.
Tahap V
: menyajikan portofolio
Tahap VI
: refleksi terhadap pengalaman belajar.
Pembelajaran PKn yang berbasis portofolio, kelas
dibagi ke dalam empat kelompok. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk membuat
satu bagian portofolio kelas.
Apa saja tugas dari keempat kelompok portofolio
tersebut? Setiap kelompok memiliki tugas yang berbeda, namun mulai kelompok
pertama sampai keempat harus saling terkait (sekuensial) dan merupakan satu
kesatuan. Adapun tugas mereka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kelompok portofolio satu: menjelaskan masalah
Kelompok portofolio satu ini
bertanggung jawab untuk menjelaskan masalah yang telah dipilih untuk dikaji
oleh kelas. Kelompok inipun harus menjelaskan mengapa masalah tersebut penting
dan mengapa lembaga pemerintahan tersebut harus menangani masalah tersebut.
2.
Kelompok portofolio dua: menilai kebijakan alternatif yang diusulkan untuk
memecahkan masalah
Kelompok ini bertanggung jawab
untuk menjelaskan kebijakan saat ini dan/atau kebijakan alternatif yang
dirancang untuk memecahkan masalah.
3.
Kelompok portofolio tiga: membuat satu kebijakan publik yang akan didukung oleh
kelas
Kelompok ini bertanggung jawab
untuk membuat satu kebijakan publik tertentu yang disepakati untuk didukung
oleh mayoritas kelas serta melakukan justifikasi terhadap kebijakan tersebut.
4.
Kelompok portofolio empat: membuat suatu rencana tindakan agar pemerintah mau
menerima kebijakan kelas
Kelompok ini bertanggung jawab
untuk membuat suatu rencana tindakan yang menunjukkan bagaimana warga Negara
dapat mempengaruhi pemerintah untuk menerima kebijakan yang didukung oleh
kelas.
Post a Comment for "Pembelajaran Adaptif Civic Education/ PKn"