Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor yang menghambat terjadinya perubahan

a.      Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
Adapun faktor yang menjadi penghambat perubahan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuna yang lambat
3.  Sikap masyarakat yang tradisionalistik
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested  interest.
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal yang asing/yang baru
7. Hambatan ideologis
8. Kebiasaan
9. Nilai Pasrah

c. Unsur-unsur Pembentukan
Adapun pembentukan dan perubahan sikap dapat dilakukan melalui empat macam cara yaitu :
1.      Adopsi, yaitu kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus lama-kelamaan secara bertahap diserap dalam diri individu dan mempengaruhi pembentukan sikap.
2.   Diferensiasi, yaitu dengan perkembangan intelegensi, bertambahnya pengalaman sejalan bertambahnya usia, maka ada hal yang tadinya di anggap sejenis, kemudian di pandang tersendiri lepas dari jenisnya.
3.   integrasi, yaitu pembentukan sikap, disini secara bertahap di mulai dari berbagai pengalaman yang berhubungan dengan suatu hal tertentu sehingga akhirnya berbentuk sikap mengenai hal tersebut.
4.   Trauma, yaitu pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. pengalaman dan trautamatis dapat juga terbentuknya sikap.
Pembentukan sikap tidak terjadi demikian saja, melainkan melaui proses tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu dan individu orang disekitarya.
 
c.  Beberapa Bentuk Perubahn Perilaku Sosial
Perubahan perilaku sosial dan kebudayaan dapat dibedakan kedalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.

1.      Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama, dan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat dinamakan evolusi.
Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut tejadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan,keadaan-keadaan, dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masarakat. Rentetan perubahan tersebut tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan. Ada bermacam-macam teori tentang evolusi, yang pada umumnya dapat di golongkan ke dalam beberapa kategri sebagai berikut :

a.  Unilinear theoriest of evolution
Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan  masyarakat (termasuk kebudayaan) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari yang bentuk sederhana, kemudian bentuk yang komplek sampai pada tahap yang sempurna. Pelopor-pelopor teori tersebut antara lain August Comte, Herbert spencer,dan lain-lain. Suatu variasi dari teori tersebut adalah Cylical Theoriest yang di pelopori Vilfredo Pare, yang berpendapat bahwa masyarakat dan kebudayaan mempunyai taa-teori ini  perkembangan yang merupakan lingkaran, dimana suatu tahap tertentu dapat dilalui berulang-ulang.

Termasuk pendukung teori ini adalah Pitirim Sorokin yang pernah pula mengemukakan teori dinamika sosial dan kebudayaan. Sorokin menyatakan bahwa masyarakat yang berkembang melalui tahap-tahap yang masing-masing didasarkan pada suatu system kebenaran. Dalam tahap pertama pada dasarnya kepercayaan tahao kedua dasarnya adalah indera manusia dan tahap terakhir dasarnya adalah kebenaran.

b.  Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu memahami tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti  suatu garis evolusi yang tertentu. Prinsip-prinsip teori ini di uraikan oleh Herbert Spencer yang antara lain mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen. Baik sifat maupun susunannya.

c. Multinead theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evlusi masyarakat, misalnya, mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan dan seterusnya.
Dewasa ini agak sulit menentukan apakah suatu masyarakat berkembang melalui tahap-tahap tertentu. Lagipula sangat sukar untuk di pastikan apakah tahap yang di capai dewasa ini merupakan tahap terakhir. Sebaliknya juga sulit untuk menentukan kearah mana masyarakat akan berkembang, apakah pasti menuju ke bentuk kehidupan sosial yang lebih sempurna apabila di bandingkan dengan keadaan dewasa ini, atau bahkan sebaliknya oleh karena itu para sosiolog telah banyak yang meninggalkan tori-teori evolusi.(tentang masyarakat)
Sementara itu perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi kehidupan masyarakat (yaitu lembaga-lembaga kemasyarakatan). Lazimnya dinamakan “revolusi”. Unsur-unsur pokok revolusi adalah adanya perubahan yang cepat, perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat. Di dalam evolusi perubahan-perubahan yang terjadi dapat di rencanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan yang di namakan revolusi, sebenarnya bersifat relative karena revolusi dapat memakan waktu yang lama.




Post a Comment for " Faktor yang menghambat terjadinya perubahan"