Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap
Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap
Nilai adalah konsep yang berada dalam pikiran manusia yang
sifatnya tersembunyi. Nilai pada dasarnya standar prilaku, ukuran yang
menentukan atau criteria seseorang tentang baik dan tidak baik, indah dan tidak
indah, dsb. Sehingga standar itu yang akan mewanai perilaku sesorang.
Dengan demikian pendidikan nilai pada dasarnya prses
penanaman nlai kepada peserta didik yang diharapkan oleh karenanya siswa dapat
berprilaku sesuai dengan pandangan yang di anggap baik dan tidak bertentang
dengan norma-norma yang berlaku. Doulas Graham melihat 4 faktor yang meupakan
dasar kepatuhan seseorang terhadap nilai tertentu:
Normativisit
Normativisit biasanya kepatuhan
pada norma-norma hokum. Kepatuhan ini terdapat 3 bentuk yaitu:
- Kepatuhan kepada nilai atau norma itu sendiri.
- Kepatuhan pada proses tanpa memedulikan normanya sendiri/
- Kepatuhan kepada hasilnya atau tujuan yang diharapkannya dari peraturan itu.
Integralist
Integralist yaitu kepatuhan
yang didasarkan pada kesadaran dengan pertimbangan yang rasional.
Fenomenalist
Fenomenalist yaitu kepatuhan
berdasarkan suara hati atau sekedar basa basi.
Hedonist
Hedonist yaitu kepentingan
berdasarkan diri sendiri.
Dari ke empat factor diatas
terdapan 5 tipe kepatuhan yaitu:
Otoritarian
Yaitu suatu kepatuhan
tanpa reserve atau kepatuhan yang ikut-ikutan.
Conformist
Kepatuhan ini ada
tiga bentuk yaitu:
- Conformist directed yaitu: penyesuaian diri tehadap masyarakat terhadap masyarakat atau orang lai.
- Conformist hodeonist yakni kepatuhan yang berorientasi pada “untung rugi”.
- Coformist integral, adalah kepatuhan yang menyesuaikan kepentinga diri sendiri de3ngan kepentingan masyarakat.
Compulsive deviant
Yaitu kepatuhan
yang tidak konsisiten.
Hedonik psikopatik
Yaitu
kepatuhan kepada kekayaan tanpa memperhitungkan kepentingan orang lain.
Supramoralist
Yaitu kepatuhan karena
keyakinan yang tinggi terhadapa nilai-nilai moral.
Nilai bagi seseorang tidaklah
statis akan tetapi selalu berubah. Setiap orang akan menganggap sesuatu itu
baik sesuai dengan pandangannya pada saat itu maka system nilai yang dimiliki
seseorang itu bias diarahkan.
Komitmen seseorang terhadap
sesuatu nilai tertentu terjadi melalui pembenukan sikap, yakni kecendrungan
seseorang terhadap suatu objek. Misalnya jika seseorang berhadapan
dengan suatu objek ia menunjukkan gejala senang tidak senag atau suka tidak
suka. Gulo (2005) menyimpulkan tentang nilai sbb:
- Nilai tidak bisa diektif pada nilai tidak bias ajarkan tetapi diketahui dari penampilannya.
- Pengembangan domain afektif dari aspek kognitif dan psikomtor
- Masalah nilai adalah masalah emosional dank arena itu dapat berubah, berkemgang, sehingga bias dibina.
- Perkembanga nilai atau moral tidak terjadi sekali gus, tetapi bertahap.
Pernyatan kesenangan dan tidak
kesenangan terhadap objek sangat di pengaruhi terhadap tingkat pemahamannya (kognitif).
Oleh karena itu tingkat penalaran (kognitif) terhadap suatu objek dan kemampuan untuk
bertinadak terhadapnya (psikomotorik) turut menentukan sikap seseorang
terhadap objek yang bersangkutan.
Post a Comment for "Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap"