Pengertian Budaya Demokrasi di Sekolah
Pengertian Budaya Demokrasi di sekolah
Salah satu keunikan dan
keunggulan sebuah sekolah adalah memiliki budaya sekolah yang kokoh, dan tetap
eksis. Perpaduan semua unsur baik siswa, guru, dan orang tua yang berkerjasama
dalam menciptakan komunitas yang lebih baik melalui pendidikan yang
berkualitas, serta bertanggung jawab dalam meningkatkan mutu pembelajaran di
sekolah, menjadikan sebuah sekolah unggul dan favorit di masyarakat.
Budaya sekolah menurut Deal dan
Peterson (1999: 37) adalah: “sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi,
kebiasaan keseharian, dan simbol-sinbol yang dipraktikkan oleh kepala sekolah,
guru, petugas administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya
sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di
masyarakat luas.”
Sebuah sekolah harus mempunyai
misi menciptakan budaya sekolah yang menantang dan menyenangkan, adil, kreatif,
terintegratif, dan dedikatif terdahap pencapaian visi, menghasilkan lulusan
yang berkualitas tinggi dalam perkembangan intelektualnya dan mempunyai
karakter takwa, jujur, kreatif, mampu menjadi teladan, bekerja keras, toleran
dan cakap dalam memimpin, serta menjawab tantangan akan kebutuhan pengembangan
sumber daya manusia yang dapat berperan dalam perkembangan iptek dan
berlandasan imtak.
Selain budaya di sekolah ada
kata lain untuk mengembangkan diri siswa yaitu dalam kegiatan berdemokrasi di
sekolah. Siswa dapat belajar hidup berdemokrasi di dalam lingkungan sekolah,
karna pengembangan ini sangat penting di dapat oleh siswa karena budaya
demokrasi adalah kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia
dalam kegiatan berpolitik. Di dalam kegiatan ini siswa harus ikut
berpartisipasi dalam kegiatan berpolitik yang ada di sekolah. Contohnya seperti
dalam pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, dan siswa dapat
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.
Contoh budaya demokrasi yang
ada di sekolah dan cara melaksanakan budaya demokrasi di sekolah, yaitu:
a. Bersedia bergaul dengan teman sekolah
tanpa membeda – bedakan
b. Menerima teman–teman yang berbeda latar
belakang budaya, ras dan agama
c. Menghargai pendapat teman meskipun
pendapat itu berbeda dengan kita
d. Mengutamakan
musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah
e. Sikap
anti terhadap kekerasan
f. Dan berpartisipasi dalam kegiatan
disekolah baik belajar maupun organisasi
Proses budaya demokrasi yang
rutin dilaksanakan dalam satu tahun sekali yaitu pemilihan ketua dan wakil
ketua OSIS
1. Pengurus OSIS membuka pencalonan ketua dan
wakil ketua OSIS sebanyak lima pasang
2. Bagi siswa yang mencalonkan selurunya
diseleksi oleh pengurus OSIS melalui psikotest , dan dipilih sebanyak tiga
pasang calon ketua dan wakil ketua OSIS
3. Setelah mendapatkan calon ketua dan wakil
ketua OSIS, masing-masing calon melakukan kampanye di kelas dan di lapangan
melalui jadwal yang telah ditentukan.
4. Saatnya pemungutan suara dilaksanakan,
seluruh guru dan siswa di wajibkan ikut berpartisipasi dalam pemungutan suara .
Contoh pemilihan ketua dan
wakil ketua OSIS siswa sudah mulai berlatih dalam kegiatan politik, sehingga
siswa mengerti bagaimana cara pembentukan pemilu yang suatu saat siswa akan
memilih calon presiden pada saat mereka cukup usia dan mempunyai kewajiban
untuk memilih presiden. Dari sinilah mulai kita lihat bahwa budaya demokrasi
itu sangat penting di dapat oleh seluruh siswa untuk melatih siswa dalam
kegiatan politik dan melatih siswa untuk hidup berdemokrasi sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku di negara.
Post a Comment for "Pengertian Budaya Demokrasi di Sekolah"